12 research outputs found

    PEMODELAN SISTEM REKOMENDASI CERDAS MENGGUNAKAN HYBRID DEEP LEARNING

    Get PDF
    Trend perkembangan teknologi saat ini adalah mengarah ke sistem cerdas. Namun saat ini belum ada yang menggabungkan dua metode deep learning pada algoritma rekomendasi, sehingga penting untuk melakukan pemodelan sistem rekomendasi cerdas menggunakan hybrid deep learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model hybrid deep learning yang optimal pada sistem rekomendasi cerdas. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, penelusuran online dan pencatatan dataset. Tahapan penelitian terdiri dari: (a) literature review, (b) observasi dan pencarian online, (c) modeling (d) prototyping dan (e) testing. Model yang dihasilkan merupakan model hybrid deep learning yang terdiri dari dua layer yaitu layer Self Organizing Map (SOM) dan layer Recurrent Neural Network (RNN). Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Python pada tahap pembuatan prototipe. Beberapa modul library dalam python yang digunakan antara lain numpy, pandas, tensorflow, hard, torch, sklearn. Program diuji dengan dataset dari kaggle.com. Hasil pengujian berhasil meningkatkan kinerja dengan meningkatkan akurasi hingga 100%. Dapat disimpulkan bahwa model SOM-RNN dapat meningkatkan kinerja sistem rekomendasi cerdas

    PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA ABON AYAM DI DENPASAR

    Get PDF
    ABSTRAKUMKM abon ayam merupakan usaha mitra pengabdian yang berdiri sejak tahun 2019. Dalam menjalankan usahanya mitra memiliki beberapa permasalahan yaitu alat produksi yang dimiliki mitra berkapasitas kecil serta masih menggunakan cara manual untuk menyuwir ayam, tidak memiliki freezer untuk menyimpan frozen food, kemasan produk hanya menggunakan plastik biasa, tidak memiliki label usaha, pemasaran hanya dilakukan di lingkungan sekitar serta tidak memiliki pencatatan keuangan. Untuk mengatasi permasalahan mitra maka dilakukan kegiatan mulai dari aspek produksi, manajemen keuangan dan pemasaran. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini adalah agar terdapat peningkatan produksi abon ayam yang dimiliki mitra, peningkatan penjualan produk mitra, kemasan yang lebih menarik serta penambahan media penjualan online serta adanya manajemen keuangan yang baik sehingga terdapat kejelasan laba rugi yang dihasilkan dari penjualan mitra. Metode pelaksanaan yaitu tahap persiapan kegiatan, eksekusi kegiatan dan evaluasi kegiatan. Bentuk kegiatan yang dilakukan sebagai solusi permasalahan yaitu memberikan bantuan alat produksi dan penyimpanan produk abon, packaging baru, pelatihan pengemasan dan pembuatan label usaha, pelatihan pemasaran online serta pelatihan manajemen keuangan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terjadi penurunan waktu produksi sebanyak 50% yang berdampak juga pada peningkatan hasil produksi, adanya pengemasan jenis baru yaitu thinwall dan 100% kemasan berisi label serta terciptanya laporan keuangan sederhana mitra. Kata kunci: pelatihan; pendampingan; abon ayam ABSTRACTChicken shredded UMKM is a service partner business that was founded in 2019. In running its business, the partner has several problems, namely the production equipment owned by the partner has a small capacity and still uses manual methods to shred chicken, does not have a freezer to store frozen food, product packaging only uses plastic ordinary, does not have a business label, marketing is only carried out in the surrounding area and does not have financial records. To overcome partner problems, activities are carried out starting from the aspects of production, financial management and marketing. The aim of carrying out this service activity is to increase the production of chicken floss owned by partners, increase sales of partner products, more attractive packaging and add online sales media as well as good financial management so that there is clarity in the profits and losses generated from partner sales. The implementation method is the activity preparation stage, activity execution and activity evaluation. The activities carried out as a solution to the problem include providing assistance with production and storage equipment for shredded products, new packaging, training on packaging and making business labels, online marketing training and financial management training. The result of this service activity was a reduction in production time by 50% which also had an impact on increasing production results, the existence of a new type of packaging, namely thinwall and 100% packaging containing labels, as well as the creation of simple financial reports for partners. Keywords: training; mentoring; shredded chicke

    Developing Online Learning Application for Programming Language

    Get PDF
    .Online learning is one of the most practical and promising learning alternatives nowadays. Flexible time and low cost of online learning are advantages that offline learning does not have. In addition, in online learning, each student can enrol the material according to their level, interest and abilities.  This study aims to build an online learning application for programming language. The method used in this study was Scrum software development. Scrum is one of the Agile method in software development. The system design using use case diagram resulted 3 actors and 8 use cases. The product backlog resulted in this study was five backlogs. The sprint composed based on product backlog result 4 sprints in total 120 days’ work. All five product backlogs were built successfully using Scrum. This system can be an alternative in learning programming language that offers the flexibility to the student, based on their ability and time

    Agile Project Management pada Pengembangan E-Musrenbang Kelurahan Benoa Bali

    Get PDF
    Pendekatan Agile telah diperkenalkan sebagai upaya untuk membuat rekayasa perangkat lunak yang fleksibel dan efisien. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus, dengan mengangkat kasus pengembangan sistem e-musrenbang Kelurahan Benoa Bali. Penelitian bertujuan untuk menerapkan manajemen proyek berbasis agile pada kasus tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah in-depth interview, observasi dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengembangan proyek adalah 8 minggu. Proyek menggunakan kerangka kerja Scrum yang membagi proyek menjadi 4 sprint. Evaluasi sistem dilakukan melalui focus group discussion dengan pihak product owner dan pengguna sistem. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan agile dapat diterapkan dalam pengembangan e-musrenbang Kelurahan Benoa Bali. Pengguna sistem dapat menerima kehadiran e-musrenbang dan memanfaatkannya dalam proses pengajuan usulan perencanaan pembangunan di Kelurahan Benoa Bali. Abstract Agile Approach has been introduced as an attempt to make software engineering flexible and efficient. The research was case study research, with case of e-musrenbang system development in Benoa Village Bali. The research objectives to implement agile project management in that case. Data collection methods used were in-depth interview, observation and focus group discussion. The results found that the project development time was 8 weeks. The project used a Scrum framework that divided the project into 4 sprints. System evaluation is done through focus group discussion with product owner and system users. It can be concluded that the agile approach can be applied in the development of e-Musrenbang in Benoa Village Bali. System users accepted e-musrenbang presence and utilized it in the process of submitting proposals for development planning in Benoa Village Bali

    Study of Instructional Model on Blended Learning in Polytechnic

    Get PDF
    Abstract: Polytechnic has characteristic which prioritizes the application of practical aspects supported by appropriate theory. Blended learning can be applied in Polytechnic, but a scheme is needed to formulate the correct instructional model. The study objectives were to examine the type of instructional model on blended learning that suits with Polytechnic. The research was conducted by qualitative descriptive approach by Miles and Huberman through observation, in-depth interview, Focus Group Discussion and literature review. The research validity was done by transferability, confirmability, credibility and dependability test. It can be concluded that the instructional model is appropriately determined by the suitability of educational model, technique and method of learning, and also facilities and infrastructure readiness. The instructional model on Blended Learning in Polytechnic is the Rotation Instructional Model. The study had implications on the learning process in Polytechnic. The lecturers could use the schema to determine the suit instructional model for their courses. Keywords: Instructional Model, Blended Learning, Polytechnic, Vocational   Studi Model Instruksional pada Pembelajaran Kombinasi di Politeknik Abstrak: Politeknik memiliki ciri khas pendidikan yang mengutamakan penerapan aspek-aspek praktis yang didukung oleh teori yang tepat. Blended learning dapat diterapkan di Politeknik, namun diperlukan sebuah skema untuk merumuskan instructional model yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengkaji jenis instructional model pada Blended Learning yang sesuai dengan karakteristik pendidikan Politeknik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif model Miles dan Huberman, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, Focus Group Discussion dan kajian pustaka. Keabsahan data dengan uji transferability, confirmability, credibility dan dependability. Penelitian menyimpulkan bahwa instructional model yang tepat ditentukan dengan mempertimbangkan kesesuaian antara model pendidikan yang diselenggarakan, teknik dan metode pembelajaran mata kuliah, serta ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Sesuai dengan pertimbangan tersebut maka instructional model pada Blended Learning di Politeknik adalah Rotation Instructional Model. Implikasi penelitian terjadi pada proses pembelajaran di Politeknik. Para dosen dapat memanfaatkan instructional model skema untuk menentukan instructional model yang tepat untuk mata kuliah yang diampu. Kata Kunci: Instructional Model, Blended Learning, Politeknik, Vokas

    Pemberdayaan Usaha Urutan di Badung Melalui Penerapan Iptek

    Get PDF
    Usaha kuliner online menjadi solusi usaha di masa pandemi Covid-19, salah satunya adalah usaha daging babi milik mitra pengabdian. Usaha ini dimulai dari penjualan daging babi mentah kemudian merambah pada produk olahan daging babi yaitu tum kulit babi, gorengan babi, dan urutan babi. Lokasi produksi usaha ini adalah Br. Latusari, Abiansemal, Badung. Proses produksi usaha ini masih dilakukan secara manual dan melibatkan pihak lain untuk proses yang memerlukan alat atau mesin. Selain itu, tidak memiliki alat vakum untuk pengemasan produk serta keterbatasan pemasaran. Solusi untuk permasalahan mitra yaitu penyediaan teknologi tepat guna berupa alat produksi dan pengemasan dan pelatihan teknologi tepat guna berupa pelatihan pengemasan dan sosial media. Indikator capaian yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan jumlah produksi 50%, penambahan 1 jenis produk yaitu urutan babi frozen. Kegiatan yang telah terlaksana yaitu persiapan kegiatan, sosialisasi, penyediaan teknologi tepat guna, pelatihan serta pendampingan teknologi tepat guna dan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, produksi meningkat karena adanya permintaan terdapat penghematan waktu produksi sebesar 50% dari 8 jam menjadi 4 jam serta penambahan jenis produk yaitu urutan frozen serta tercapainya pemasaran menggunakan teknologi tepat guna berupa Facebook dan Instagram

    Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Wisata dengan Metode Topsis

    Get PDF
    Bali merupakan salah satu tujuan wisata favorit. Di Bali terdapat banyak lokasi wisata yang menawarkan berbagai kelebihannya masing-masing. Setiap kawasan wisata menawarkan wahana dan keunggulannya masing-masing. Hal ini seringkali menjadikan wisatawan bingung untuk menentukan lokasi wisata, agar mampu memaksimalkan waktu kunjungan, biaya serta kepuasan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan (SPK) untuk penentuan lokasi wisata dengan metode TOPSIS dan fuzzy. Metode ini akan memberikan pembobotan kriteria sesuai dengan kondisi/preferensi pengguna, dan kemudian melakukan pengolahan pada data yang bersifat rasa/fuzzy. Metode TOPSIS akan memberikan perankingan alternatif yang menjamin kedekatan dengan kriteria benefit dan menjauhkannya dari kriteria yang bersifat cost. Implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan database MySQL dan bahasa PHP. SPK yang dibangun mampu menghasilkan rekomendasi dengan memberikan perankingan lokasi wisata kepada pengguna sesuai preferensinya. Sistem yang dibangun diuji dengan menggunakan 17 alternatif dan 3 kriteria yang terdiri dari 1 kriteria cost dan 2 benefit. Eksperimen yang dilakukan berhasil memberikan perankingan yang berbeda terhadap 15 alternatif dan hanya 2 alternatif dengan ranking yang sama yaitu pada ranking ke-5 dan ke-6 karena skor keduanya sama pada setiap kriteria.   Abstract Bali is one of the favorite tourist destinations. In Bali there are many tourist destinations that offer their respective advantages. Each tourist area offers its own attraction and advantages. This often makes tourists confused to determine tourist destinations to maximize visit time, costs and satisfaction obtained. This study aims to build a decision support system (DSS) for determining tourist destinations with TOPSIS and fuzzy methods. This method will provide criteria weighting in accordance with the conditions/preferences of the user, and then perform processing on fuzzy data. The TOPSIS method will provide an alternative ranking that guarantees proximity to benefit criteria and keeps them from the cost criteria. System implementation was done using a MySQL database and PHP language. The DSS able to produce recommendation that provides users with a ranking of tourist destinations according to their preferences. The system built was tested using 17 alternatives and 3 criteria consisting of 1 cost criterion and 2 benefi criteria. Experiments carried out successfully gave different ranks to 15 alternatives and only 2 alternatives with the same ranking were ranked 5th and 6th because of both alternatives have the same score at each criterion

    Penerapan algoritma genetika untuk kompresi citra fraktal

    Get PDF
    Kompresi citra fraktal merupakan salah satu teknik kompresi citra. Metode ini memanfaatkan konsep citra fraktal, yaitu suatu citra yang memiliki kemiripan terhadap dirinya sendiri dalam skala yang berbeda. Teknik kompresi citra fraktal membagi citra menjadi sejumlah blok yang berukuran sama dan tidak saling beririsan disebut dengan blok jelajah, kemudian untuk setiap blok jelajah dicari kemiripannya dengan bagian blok yang berukuran lebih besar disebut dengan blok ranah. Setelah didapatkan blok ranah yang paling mirip, kemudian diturunkan transformasinya yang disebut dengan transformasi affine. Transformasi affine akan disimpan ke dalam berkas. Permasalahan yang ditemui di dalam kompresi citra fraktal yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mencocokan blok jelajah dengan blok ranah sangat lama. Karena itu dilakukan pendekatan dengan algoritma genetika untuk pencocokan blok jelajah dan blok ranah. Algoritma genetika diterapkan dengan tiga metode crossover dan tiga metode mutasi. Jumlah individu di dalam populasi sebanyak 5, probabilitas mutasi 0.1, probabilitas crossover 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, 0.9 dan 1.0. Maksimal generasi adalah sampai 500. Ukuran blok jelajah adalah 4 pada citra Lena1.bmp yang berukuran 117 x 149 pixel dan ukuran file 52 KB. Hasil pengujian menunjukkan bahwa probabilitas crossover memberikan pengaruh yang berbeda terhadap masing-masing metode crossover dan mutasi. Sedangkan metode yang mampu menghasilkan transformasi affine terbaik adalah metode crossover dengan memperhatikan fitness induk dan metode mutasi dengan pencarian optimum lokal dengan probabilitas crossover 0.5. Ukuran file yang dihasilkan adalah 13 KB atau rasionya adalah 75,44%, waktu kompresi yaitu 10.7 detik, sedangkan MSE sebesar 0.158839

    Modeling Gene Regulation in Graded Hypoxia Using Continuous-Time Markov Chains

    No full text
    Hypoxia inducible factor (HIF) is the main protein in hypoxia pathway. The response of HIF to changes of oxygen pressure is regulated by 2 oxygen sensors, prolyl hydroxylase (PHD) and factor inhibiting HIF (FIH). Studies have shown that biochemical reactions at molecular level actually exhibit stochastic and random behaviors. Modeling biochemical reactions using purely deterministic method, therefore, ignore these characteristics. Hence, we use stochastic modeling using CTMC to model this regulation. Nevertheless, the use of pure CTMC on complex biochemical reaction networks, such as hypoxia, results in an infeasible computation time and typically requires very large memory. Therefore, we use a numerical hybrid method that combines pure CTMC and deterministic methods. The purpose is to reduce time complexity and to obtain a better accuracy than deterministic method. Using this model, we can observe that an increase of oxygen pressure results in a decrease in the amount of HIF and that oxygen sensor FIH only inhibits C-TAD activity. The model is also able to classify 84% genes that were observedDOI: http://dx.doi.org/10.11591/ij-ict.v2i2.384

    PEMASANGAN JARINGAN WIFI DAN SOSIALISASI PENGGUNAAN INTERNET SEHAT PADA KANTOR DESA CAU BELAYU, KABUPATEN TABANAN, PROVINSI BALI

    No full text
    Internet sangat menunjang aktivitas masyarakat, baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan. Pemerataan akses informasi di daerah pedesaan sangat diperlukan oleh perangkat desa dan masyarakat di sekitarnya. Begitu pula halnya dengan masyarakat di Desa Cau Belayu Tabanan. Penambahan akses informasi di Desa Cau Belayu terutama untuk perangkat desa dilakukan dengan pemasangan wifi di kantor desa dan balai desa. Penempatan wifi menjadi penting untuk mendapatkan coverage area yang maksimum. Setelah pemasangan wifi, dilakukan sosialisasi kepada perangkat desa dan masyarakat di sekitarnya mengenai penggunaan internet sehat. Dalam sosialisasi ini juga disampaikan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (Undang-Undang No. 11 tahun 2008). Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan perangkat desa dan masyarakat Desa Belayu pada umumnya, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang norma-norma dan dampak yang ditimbulkan dalam menggunakan internet, sehingga masyarakat lebih bijaksanan di dalam menggunakan teknologi internet ini
    corecore